
Implementasi Microservices menggunakan Redhat Openshift
By Admin
at 2025-02-21 16:05:10,
last updated: 2025-02-21 16:05:10
Redhat Openshift
Sebelum kita masuk ke implementasi microservices di openshift, pertama tama kita akan membahas apa itu openshift dan apa itu microservices.
Pertama Apa itu Openshift , Openshift adalah software container yang dikembangkan oleh Red Hat yang dapat memudahkan konsumen enterprise dan mitra kerja dalam memperoleh teknologi Open Source. Produk ini merupakan suatu platform yang stabil dan aman untuk pemasangan berbasis kontainerisasi.Jalan keluar yang diperoleh saat menggunakan produk ini adalah terdapatnya standarisasi berbasis kontainer, yang dapat mempermudah jalan kerja developer, sehingga proses pengembangan aplikasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien, serta aplikasi dapat dipromosikan dengan cepat untuk dapat bersaing dengan aplikasi lain.
Red Hat OpenShift Container juga merupakan platform Kubernetes perusahaan terkemuka, dengan operasi otomatis untuk mengelola penerapan hybrid dan multi-cloud, dioptimalkan untuk produktivitas pengembang dan inovasi tanpa hambatan.
Setelah kita tau apa itu Openshift selanjutnya kita akan membahas apa itu Microservices, Microservices adalah suatu framework Architecture yang dipakai sebagai model dalam pembuatan aplikasi cloud yang modern. Berbeda dengan monolitihic architecture microservices ini terdiri dari beberapa service mandiri atau sendiri dimana masing masing service mempunyai proses nya sendiri sendiri, dan microservices saling terdistribusi dan terhubung menggunakan API.
Sekarang kita akan membahas bagaimana cara implementasi dari microservices di openshift, dalam hal ini kita akan menggunakan atau menginstall aplikasi Network Monitoring System yaitu zabbix dengan microservices menggunakan openshift.
Jadi kita akan menggunakan 3 microservices yaitu mysql untuk database, zabbix-server untuk backend dari zabbix dan zabbix-web untuk frontend dari zabbix. Disini kita buat microservices(Container) dari ketiga services tersebut dengan Podman.Lalu disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan seperti Nama Database, user, password, host, dan ports yang dipakai.Setelah sudah,kita buat menjadi image dan kita upload ke registry dari redhat dengan menggunakan podman build.
Setelah sudah diupload menjadi image selanjutnya kita bisa membuat project di openshift, setelah itu kita bisa membuat atau create apps di openshift menggunakan oc create dengan image yang kita sudah buat sebelumnya di registry redhat.jika sudah dibuat kita bisa membuat routes agar kita dapat mengakses apps yang telah kita buat dengan menggunakan oc get routes, jika sudah maka kita akan mendapatkan url untuk mengakses apps tersebut.
Back to Blog List